Kamis, 09 Juni 2016

Tugas Softskill Pengetahuan Lingkungan



LAPORAN PENELITIAN
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN PABRIK SEMEN



Disusun Oleh:

Nama                            : Rizky Surya Hadiwijaya /38413006
Kelas                             : 3ID02


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016





BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Semen adalah bahan perekat yaitu perekat material atau agregat pada proses pembutan beton. Industri semen adalah salah satu industri yang sangat penting dalam menunjang pembangunan sebuah negara. Konsumsi semen merupakan salah satu indikator dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Tinggi rendahnya konsumsi semen menunjukkan tinggi rendanya pembangunan infrastruktur di suatu negara. Semen merupakan komponen utama dalam pembangunan infrastruktur seperti gedung, jalan tol, pelabuhan, bandara, jembatan dan berbabagai infrastruktur lain. Indonesia yang merupakan negara yang sedang berkembang dimana pembangunan infrakstuktur dari tahun ketahun semakin meningkat, maka seiring dengan itu kebutuhan akan semen akan terus meningkat. Di indonesia semen diproduksi oleh perusahan milik negara (BUMN) dan swasta. Ada beberapa produsen semen di indonesia, antara lain : Semen Indonesia Group (Semen Gersik, Semen Padang dan Semen Tonasa) dan Semen Baturaja yang merupakan perusahaan milik negara (BUMN) serta perusahaan swasta yaitu : Indocement, Holcim Indonesia, Semen Bosowa, Semen Kupang, Laparz semen. Total kapasitas produksi semen di indonesia mencapai 62 juta ton pertahun pada tahun 2014 sedangkan kebutuhan semen pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 63 juta ton semen. Permintaan akan semen diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik hal ini bisa dilihat dari masih rendahnya tingkat konsumsi semen perkapita indonesia dibanding negara-negara berkebang lain seperti China, Vietnam.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Aktivitas Produksi Semen
Semen diproduksi dengan menggunakan bahan baku berupa material calcareous yaitu material yang kaya akan kandungan CaO dimana di Indonesia banyak ditemukan di dalam Batu Kapur (Limestone) dan material Argillaceous yaitu material yang kaya akan kadungan SiO2, Al2O3 dan Fe2O3 yang ditemukan dalam Tanah Liat (Clay). Proses pembuatan semen ada beberapa jenis proses akan tetapi saat ini idustri semen umumnya menggunakan jenis proses dry process (proses kering) karena lebih efisien dalam penggunaan energi. Di dalam proses kering material batu kapur dan tanah liat diambil dari tambang melalui proses penambangan akan dicampurkan dengan proporsi tertentu dengan sedikit menambahkan material koreksi berupa pasir besi dan pasir silika. Material-material yang telah dicampur akan digiling dan dikeringkan di dalam alat penggiling bahan mentah yaitu Raw Mill sehingga dihasilkan produk yang bernama raw meal (tepung baku). Selanjutnya raw meal akan diproses lebih lanjut di mana raw meal akan dibakar di dalam Kiln (tanur putar) yaitu alat berbentuk tabung yang memanjang secara horizontal dengan diameter 4 – 8 m dan panjang mencapai 70 – 100 m di mana suhu material di dalamnya mencapai 1400 C. Umumnya Proses pembakaran di dalam kiln menggunakan bahan bakar berupa batubara dimana bahan bakar batubara merupan sumber energi panas yang digunakan dalam proses reaksi klinkerisasi atau proses produksi terak. Panas yang dibutuhkan mencapai 700 - 900 kcal/kg klinker untuk klinker yang diproduksi dengan proses kering. Setelah mengalami proses pembakaran di dalam kiln dan pendinginan di dalam alat pendingin (cooler) maka dihasilakn produk setengah jadi yaitu Terak atau klinker yang merupakan bahan utama dalam produksi semen. Terak yang dihasilakan dari Kiln akan dikirim menggunakan alat transport untuk digiling bersama gypsum untuk menghasilkan semen. Proses penggilingan semen dilakuan di dalam semen mill. Ada beberapa jenis semen mill saat ini yang banyak digunakan di industri semen antara lain : Tube Mill, Roller Press dan Vertical Cemen Mill. Semen yang dihasilakan dalam proses penggilingan semen akan dikirim unit packer (pengantongan semen) untuk dipasarkan.

2.2         Jenis Semen
Ada berbagai jenis semen yang terdapat dipasaran yang disesuaikan dengan penggunaannya. Jenis – jenis semen tersebut antara lain :
1.      Semen Portland atau Ordinary Portland Cement (OPC) yaitu semen dengan mencapurkan material klinker dan gypsum dan proporsi tertentu. Semen portland ada beberapa tipe disuaikan dengan kebutuhan penggunaannya yaitu semen portland tipe I, II, III, IV dan V akan tetapi yang paling banyak diproduksi adalah seman portland tipe I dimana penggunaanya paling umum dan banyak digunakan.
2.      Semen Portland pozolan atau Portland Pozolan Cement (PPC) yaitu semen yang dibuat dengan memodifikasi semen portland dengan menambahkan material pozolan (Fly Ash, Trash, dll).
3.      Semen Portland Komposit atau Portland Composite Cement (PCC) adalah memodifikasi semen portland dengan menambahkan material – material tertentu untuk mengurangi proporsi terak di dalam semen.
4.      Semen Khusus adalah semen yang digunakan untuk kebutuhan khusus misalnya untuk semen pada pengeboran minyak (oilwell cemen), semen putih (white cement).
Dari berbagai tipe di atas, saat ini konsumsi semen paling tinggi yang paling banyak ditemukan di pasaran adalah semen tipe PCC, OPC tipe I dan semen PPC. Umumnya Semen di Indonesia dipasarkan dengan beberapa bentuk yaitu : Dalam kemasan zak 50 Kg yang banyak dipakai untuk kebutuhan rumah tangga dan dalam Big Bag 1 ton serta dalam bentuk curah yang biasa untuk kebutuhan proyek besar seperti pembangunan jalan tol, gedung dan bangunana besar lainnya.

2.3         Dampak Lingkungan
Masalah yang dikeluhkan warga antara lain polusi udara yang dihasilkan pabrik dan getaran suara yang menganggu kenyamanan warga sekitar. Selama ini warga yang tinggal di sekitar pabrik, merasakan dampak negatif dari beroperasinya pabrik semen. Misalnya dampak bagi kesehatan karena ada sejumlah warga yang mengalami gatal-gatal dan menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Penyakit tersebut diduga akibat dari kualitas udara dan air yang menurun akibat aktivitas pabrik semen. Dampak lainnya yakni banyak petani yang mengalami gagal panen karena terdampak pembangunan pabrik. Hal ini terutama terjadi akibat banjir yang bersumber dari aliran air pembuangan pabrik semen. Dampak lainnya yang dirasakan yakni debit air yang makin berkuran drastis. Sehingga warga harus berebut air ketika musim kemarau tiba.

2.4         Cara Menanggulangi
Beberapa upaya yang dilakukan warga yang terkena dampak lingkungan akibat berdirinya pabrik semen di dekat pemukiman antara lain:
1.      Warga mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan keluhan terkait dampak buruk hadirnya pabrik semen.
2.      Wakil rakyat berjanji akan mempertemukan dengan instansi terkait untuk membahas tuntutan warga.
3.      warga yang merasakan dampak lingkungan maka bisa menempuh proses hukum. Hal ini supaya menghasilkan proses yang adil bagi semua pihak.


DAFTAR PUSTAKA
Republika. 2016. Keluhan Warga Dugaan Pencemaran Pabrik Semen. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/05/31. Diakses pada 6 Juni 2016
Republika. 2016. Pabrik Semen Didemo. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/05/30. Diakses pada 6 Juni 2016
Kompasania. 2016. Mengenal lebih dekat Industri Semen. http://www.kompasiana.com/syeh_ahmad. Diakses pada 6 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar