
Diantara hiruk pikuk dan deru budaya-budaya daerah bahkan budaya
asing yang merambah negri ini, silat adalah salah satunya seni atau olah raga
bela diri Indonesia yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat . Betapa
tidak, karena silat lebih cenderung kepada ikatan persaudaraan dan memicu
hubungan batin yang berlandaskan keyakinan. Di satu, kampung yang
letaknya tidak jauh dari pusat keramaian, terdapat satu perguruan (
Paguron ) pencak silat yang akrab dikenal Danur Wenda di Pangkalan Rt 01
/07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros Kota Sukabumi serta di ketuai sosok
sesepuh yang sederhana dan santun akan sikap keperibadian dirinya , berwibawa
serta welas asih .Selain itu, memiliki talenta dalam bidang seni silat
khususnya yang telah ia geluti selama puluhan tahun. Karakteristik sosok
tokoh selalu menjadi panutan di masyarakat bahkan di luar daerah.
Menurut cerita ia pendekar tampa tanding yang tak pernah lari dari medan laga.
“ Silat itu artinya, silaturahmi antara umat beragama , silat juga bukan
hanya nama satu kumpulan atau perguruan untuk di pelajari gerak fisiknya saja.
Namun, silat adalah cinta akan kedamayan melalui bahasa hati .” Kata
Bubun yang juga kelahiran Tahun 1942 itu.
Menurutnya, banyak nama-nama teknik yang dikenal diantaranya,
Cimande, Cikalong, Cisadane, Sabanar, Madikari dan lain sebagainya.
“Semua juga bagus dan mempunyai kelebihan masing-masing” tempas tokoh
Danur Wenda
Lanjutnya,
hidup memiliki ilmu dan akal yang menentukan masa depan seseorang, baik di
dunia maupun di kehidupan nanti yang langgeng. Apapun bentuknya, ilmu
yang bermanfaat bagi kehidupan orang banyak tentu akan membawa keberkahan dan
kemuliaan. Ia selalu ingin membantu siapa saja yang membutuhkan tenaganya untuk
menolong orang sakit ataupun terkena musibah.” Segala yang menentukan
kesembuhan orang sakit itu hanyalah Gusti Allah , kita hanya syari’at saja,”
kata. Memang benar adanya ,tokoh yang satu ini bukan hanya mahir maenpo
saja.Tapi, mampu mengobati patah tulang. Dengan keihlasannya untuk menolong
sesama, tak jarang orang yang patah tulang dengan tehnik pengobatan tradisional
yang dipelajarinya dapat sembuh. Danur Wenda adalah salah satu
diantara
Sekian banyak nama-nama silat kondang di Sukabumi, dan
sebelum Danur Wenda, masih ada nama terdahulu seperti, sinur wenda, laras
konda,gelandang setra dan yang terahir adalah danur wenda. Pencak silat sebuah
budaya lokal yang memiliki banyak pemahaman di dalamnya, bergantug kultur di
daerah masing-masing. Kekayaan budaya Indonesia yang demikian menjadikan makna.
Sebuah kesalahan jika silat dipandangan hanya sebagai bela
diri untuk menjaga keselamatan. Padahal, ada hal yang lebih besar yang dapat
diperoleh dalam mempelajari seni tersebut.Tak sekedar mendapatkan
kemampuan bertarung, saat ini bela diri justru lebih pada keinginan hidup sehat
dan menjalin persaudaraan.
Danur wenda, meupakan hasil perpaduan serta sari dari
berbagai aliran silat di jawa barat yang ada Sukabumi. “ Maenpo merupakan gerak
yang sangat gesit, ada empat pengertian dalam ilmu silat, yakni, USIK (
gerakan). KAREP (kemauan). RASA (dorongan batin) . BERANI ( menghadapi
kesukaran) kalima pancer,” tegasnya.
Adapun jurus-jurus mematikan telah pelajarinya yang
merupakan gabungan dari berbagai jurus serta guru yang telah teruji
kemahirannya. Ia berguru kesemua aliran silat tingat tinggi yang beredar
di tanah jawa, lalu ia ambil intisarinya yang telah diujinya kehebatan
gerakan menjadi salah satu wadah. “ Bersukur kepada Tuhan atas nikmat
ilmu yang telah dianugrahkan kepada mahluknya. Kami berharap generasi penerus
padepokan ini untuk menjaga kehormatan sikap dan perilaku yang berahlaq mulia.
Itu lebih tinggi derajatnya ketimbang memiliki sekeranjang emas dan kedudukan
tinggi. Orang yang besar bukanlah orang yang pintar dan berduit, akan tetapi
orang yang mengunakan ilmu dalam akalnya. Silat bukan untuk dipergunakan
mencari musuh,tapi silat juga bukan untuk lari dari musuh, kiat berlatih dan
belajar apapun pasti tarap kesempurnaan akan tercapai, pahamilah jiwa dan ilmu,
“ tuturnya.