Minggu, 12 Oktober 2014

PERMAINAN TRADISIONAL YANG DIKUASAI



PETAK UMPET

Hompilah Hompimpah Alaium Gambreng, kalimat tersebut adalah kalimat yang biasa diucapkan apabila ingin memulai suatu permainan dengan menyisakan satu orang dalam permainan petak umpet biasa disebut penjaga. Tahukah kalian apa arti dari kalimat tersebut? Kalimat tersebut berasal dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti “Dari Tuhan Kembali Ke Tuhan, Mari Kita Bermain”, mungkin terdengar menyeramkan tapi kalimat itu sudah diucapkan secara turun temurun dalam setiap permainan.
Petak umpet bisa dimainkan lebih dari 5 orang anak dengan 1 orang menjadi penjaga yang harus mencari dimana teman-temannya bersembunyi, biasanya penjaga akan berhitung untuk member waktu kepada teman-temannya untuk bersembunyi. Setelah hitungan habis, maka penjaga akan meninggalkan posnya untuk mencari dimana teman-temannya bersembunyi. Jika penjaga menemukan salah satu temannya maka penjaga harus berlari menuju posnya untuk menyatakan bahwa dia telah menemukan salah satu temannya, biasanya penjaga mengucapkan suatu kata untuk menyatakan bahwa dia telah menemukan temannya seperti tujum untuk di wilayah jawa barat atau inglo untuk di wilayah jawa tengah. Bukan hanya penjaga yang harus berlari ke pos tetapi yang merasa dirinya telah ditemukan pun harus ikut berlari jika ingin mengalahkan penjaga. Jika penjaga tiba di pos lebih dahulu maka penjaga menang dan harus mencari temannya yang lain, tetapi jika anak yang ditemukan terlebih dahulu tiba di pos maka penjaga harus kembali menjaga posnya dan berhitung dari awal dan mencari teman-temannya lagi. 

Sumber : Pengalaman pribadi

TERJEMAHAN LIRIK LAGU INDONESIA



BUKAN LAUTAN HANYA KOLAM SUSU
Indonesia adalah Negara maritim, dimana 60% wilayahnya adalah perairan dengan hasil laut yang melimpah. Kenyataannya hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu. 60% warga Negara Indonesia masih tergolong miskin.

KAIL DAN JALA CUKUP MENGHIDUPIMU
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, hasil laut Indonesia sangat melimpah. Tetapi tidak semua nelayan bisa menggunakan kail dan jalanya dengan maksimal, buktinya sekarang hasil laut kita banyak dicuri Negara tentangga.

TIADA BADAI TIADA TOPAN KAU TEMUI
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yang harusnya bisa mengolah sumber daya alam di negaranya sendiri. Tetapi kini orang-orang pintar tertiup topan ke Negara asing untuk bekerja agar lebih dihargai dibanding bekerja di negaranya sendiri, sedangkan orang-orang malas terbawa badai hingga menjadi gelandangan yang tidak tahu kemana arah dia melangkah.

IKAN DAN UDANG MENGHAMPIRI DIRIMU
Dulu orang asing yang datang ke Indonesia itu bertujuan untuk membeli produk-produk yang dihasilkan oleh Indonesia seperti teh, kopi, dan sebagainya. Tetapi sekarang nampaknya ada udang dibalik batu, orang asing malah mengambil alih sumber daya alam Indonesia dan menjajah kita secara perlahan.

O
RANG BILANG TANAH KITA TANAH SURGA, TONGKAT KAYU DAN BATU JADI TANAMAN
Indonesia adalah surga dunia, dulu masyarakat Indonesia bisa makan singkong hanya dengan menancapkan batang kayu singkong ke tanah. Tapi sekarang Indonesia adalah surge usaha orang asing, dimana para pejabat Indonesia hanya bisa menjual sumber daya alam ke orang asing tanpa mengolahnya terlebih dahulu.

Sumber : Lirik lagu Koes Ploes - Kolam Susu

BELADIRI LOKAL (SUKABUMI)



Diantara hiruk pikuk dan deru budaya-budaya daerah bahkan budaya asing yang merambah negri ini, silat adalah salah satunya seni atau olah raga bela diri Indonesia yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat .  Betapa tidak, karena silat lebih cenderung kepada ikatan persaudaraan dan memicu hubungan batin yang berlandaskan keyakinan.   Di satu, kampung yang letaknya tidak  jauh dari pusat keramaian, terdapat satu perguruan ( Paguron )  pencak silat yang akrab dikenal Danur Wenda di Pangkalan Rt 01 /07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros Kota Sukabumi serta di ketuai sosok  sesepuh yang sederhana dan santun akan sikap keperibadian dirinya , berwibawa serta welas asih .Selain itu, memiliki talenta dalam bidang seni silat khususnya yang telah ia geluti selama puluhan tahun.  Karakteristik sosok tokoh selalu menjadi panutan di masyarakat  bahkan di luar daerah.  Menurut cerita ia pendekar tampa tanding yang tak pernah lari dari medan laga. “  Silat itu artinya, silaturahmi antara umat beragama , silat juga bukan hanya nama satu kumpulan atau perguruan untuk di pelajari gerak fisiknya saja. Namun, silat adalah cinta akan kedamayan melalui bahasa hati .”  Kata Bubun yang juga kelahiran Tahun 1942 itu.
Menurutnya, banyak nama-nama teknik yang dikenal diantaranya, Cimande, Cikalong, Cisadane, Sabanar, Madikari dan lain sebagainya.  “Semua juga bagus dan mempunyai kelebihan masing-masing” tempas tokoh Danur  Wenda
Lanjutnya, hidup memiliki ilmu dan akal yang menentukan masa depan seseorang, baik di dunia maupun di kehidupan nanti yang langgeng. Apapun bentuknya,  ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan orang banyak tentu akan membawa keberkahan dan kemuliaan. Ia selalu ingin membantu siapa saja yang membutuhkan tenaganya untuk menolong orang sakit ataupun terkena musibah.” Segala yang menentukan kesembuhan orang sakit itu hanyalah Gusti Allah , kita hanya syari’at saja,” kata.  Memang benar adanya ,tokoh yang satu ini bukan hanya mahir maenpo saja.Tapi, mampu mengobati patah tulang. Dengan keihlasannya untuk menolong sesama, tak jarang orang yang patah tulang dengan tehnik pengobatan tradisional yang dipelajarinya dapat sembuh.  Danur  Wenda adalah salah satu diantara
Sekian banyak nama-nama silat kondang di Sukabumi, dan sebelum Danur  Wenda, masih ada nama terdahulu seperti, sinur wenda, laras konda,gelandang setra dan yang terahir adalah danur wenda. Pencak silat sebuah budaya lokal yang memiliki banyak pemahaman di dalamnya, bergantug kultur di daerah masing-masing. Kekayaan budaya Indonesia yang demikian menjadikan makna.
Sebuah kesalahan jika silat dipandangan hanya sebagai bela diri untuk menjaga keselamatan. Padahal, ada hal yang lebih besar yang dapat diperoleh dalam mempelajari  seni tersebut.Tak sekedar mendapatkan kemampuan bertarung, saat ini bela diri justru lebih pada keinginan hidup sehat dan menjalin persaudaraan.
Danur wenda, meupakan hasil perpaduan serta sari dari berbagai aliran silat di jawa barat yang ada Sukabumi. “ Maenpo merupakan gerak yang sangat gesit, ada empat pengertian dalam ilmu silat, yakni, USIK ( gerakan). KAREP (kemauan).  RASA (dorongan batin) . BERANI ( menghadapi kesukaran) kalima pancer,” tegasnya.
Adapun jurus-jurus  mematikan telah pelajarinya yang merupakan gabungan dari berbagai jurus serta guru yang telah teruji kemahirannya.  Ia berguru kesemua aliran silat tingat tinggi yang beredar di tanah jawa, lalu ia ambil intisarinya yang telah diujinya  kehebatan gerakan menjadi salah satu wadah.  “ Bersukur kepada Tuhan atas nikmat ilmu yang telah dianugrahkan kepada mahluknya. Kami berharap generasi penerus padepokan ini untuk menjaga kehormatan sikap dan perilaku yang berahlaq mulia. Itu lebih tinggi derajatnya ketimbang memiliki sekeranjang emas dan kedudukan tinggi. Orang yang besar bukanlah orang yang pintar dan berduit, akan tetapi orang yang mengunakan ilmu dalam akalnya. Silat bukan untuk dipergunakan mencari musuh,tapi silat juga bukan untuk lari dari musuh, kiat berlatih dan belajar apapun pasti tarap kesempurnaan akan tercapai, pahamilah jiwa dan ilmu, “ tuturnya.


KEMBALIKAN INDONESIA KEPADA INDONESIA (SUKABUMI)



Cicurug dahulu. Tempat dimana air sebagai karunia Tuhan, dimana air sumber kehidupan, dimana air milik Indonesia, dimana air melimpah ruah, dimana air tidak ada harganya, dimana air tidak diperjual belikan, dimana air adalah surga, dimana air adalah segalanya. Pagi hari warga desa keluar rumah dengan membawa sebilah bambu, lalu mereka hunuskan ke dinding tebing, dan air pun keluar untuk dijadikan air wudhu. Siang hari seorang ibu membawa panci kosong menuju dinding tebing dan ditaruhnya panci tersebut dibawah bilah bambu, air pun keluar dan akan ibu masak untuk kebutuhan keluarganya. Malam hari seorang ayah pulang ke rumah dan menuju ke dinding tebing untuk mandi demi meluruhkan peluh yang ada ditubuhnya setelah seharian bekerja untuk keluarga.
Cicurug sekarang. Tempat dimana air sumber rupiah, dimana air milik Perancis, dimana air telah mengering, dimana air tinggi harganya, dimana air diperjual belikan, dimana air barang yang langka, dimana air? Dimana air? Pagi hari warga desa menampung air keruh yang keluar dari keran untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Siang hari seorang ibu duduk di depan rumah menunggu penjual air lewat di depan rumahnya untuk membeli 1 drum air. Malam hari sang ayah pulang hanya melihat air yang keruh untuk berwudhu walaupun besar keinginannya untuk membersihkan seluruh tubuhnya.

Apa daya kita Indonesia? Melihat rupiah yang dibawa orang asing seakan menjadi barang yang sangat langka sehingga ingin sekali kita memilikinya dengan memberikan segalanya yang kita punya.

Parungkuda dahulu. Tempat dimana warga dapat berkumpul, di suatu arena, pacuan kuda. Tempat dimana warga desa setiap hari dapat mengurus, menyayangi, dan menyaksikan kuda terbaiknya bertanding. Tempat dimana warga dapat berpergian kemanapun dengan menunggangi kuda miliknya. Tempat dimana kuda menjadi teman terbaik para warga.
Parungkuda sekarang. Tempat dimana warga dapat berkumpul di suatu garment. Tempat dimana warga Indonesia diperbudak oleh Korea. Tempat dimana pendidikan tidak ada harganya. Tempat dimana ribuan motor keluar dari garment disaat jam kerja selesai. Tempat dimana kemacetan menjadi suatu hal yang tidak asing disana.

Apa daya kita Indonesia? Melihat rupiah yang dibawa orang asing seakan menjadi barang yang sangat langka sehingga ingin sekali kita memilikinya dengan memberikan segalanya yang kita punya.

2 daerah tersebut hanya sebagai contoh dimana Indonesia kembali dijajah secara perlahan oleh bangsa asing, bukan kerjasama yang dibicarakan tetapi penjajahan yang dimaksud. Indonesia bangsa yang sangat kaya dimana sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia sangat berkualitas. Apakah hanya tangan-tangan asing yang dapat mengolahnya? Apakah tangan kita sangat lemah sehingga kita tidak bisa mengolah kekayaan kita sendiri?

Wahai kaum terpelajar Indonesia, KEMBALIKAN INDONESIA KEPADA INDONESIA

Sumber : Realitas yang dialami sendiri