Beberapa perusahaan ritel atau toko
modern yang beroperasi di Indonesia diklaim sudah banyak menjual produk lokal.
Persentase produk yang mereka jual ada yang masih 50% ada juga yang sudah
mencapai 100%.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag)
Bayu Krisnamurthi mengklaim sudah banyak ritel modern, asing maupun modern yang
menjual produk dalam negeri dengan persentase yang cukup besar. Bayu
mencontohkan salah satu ritel modern Carrefour sudah menjual 90% lebih produk
dalam negeri.
"Carrefour sudah jual 90% produk
dalam negeri," kata Bayu saat membuka Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam
Negeri Nasional di Monas, Jakarta, Jumat (26/09/2014).
Berdasarkan data Kementerian
Perdagangan (Kemendag), selain Carrefour, ritel modern lainnya juga semakin
banyak menjual produk dalam negeri dengan jumlah yang cukup besar, antara lain:
1.
Circle K 100%
2.
Alfamart 96%,
3.
Indomaret 95%,
4.
7-Eleven 80%,
5.
Toserba Yogya 90%,
6.
Tiptop 85%,
7.
Carrefour 90%,
8.
Hypermart 90%,
9.
Ace Hardware 40%,
10. Food Hall
50%.
"Produk Indonesia sudah
dipasarkan di ribuan outlet seluruh Indonesia," imbuhnya. Selain melalui
pasar modern, produk buatan dalam negeri juga banyak yang dijual di pasar
tradisional. Sayangnya kondisi pasar tradisional yang kumuh dan jorok membuat
masyarakat Indonesia lebih memilih berbelanja di pasar modern.
"Kita sudah merevitalisasi 600
pasar rakyat dalam waktu 6 tahun. Masih banyak pasar yang tidak bersih dengan
suasananya yang tidak higienis jadi konsumennya lari ke toko swalayan,"
imbuhnya. Oleh karena itu menjadi pekerjaan rumah pemerintah mendatang untuk
merevitalisasi pasar rakyat yang jumlahnya masih banyak.
"Pasar Indonesia jumlahnya
10.000. Jadi kita ingin lebih banyak jumlah pasar yang direvitalisasi.
Pemerintah mendatang berkomitmen merevitalisasi 5.000 pasar dalam 5 tahun
mendatang, saya harap itu dapat tercapai," katanya.
(Sumber: http://finance.detik.com, diakses pada 10 November 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar