Ilmu Budaya Dasar
“ Manusia dan Kegelisahan “
Rizky Surya Hadiwijaya
1ID06
38413006
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa
saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para umatnya yang insyaallah setia sampai akhir jaman.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan
makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah
berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin
dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi
berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
saya miliki.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya khususnya kepada Bapak Apipudin selaku dosen pembimbing Ilmu
Budaya Dasar dan juga seseorang yang telah membantu saya untuk menemukan topik
yang akan saya bahas. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
Sukabumi, 28 Januari 2014
Penulis
Manusia dan Kegelisahan
A.
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar
biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
Manusia merupakan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal
pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik
sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama
yang dianutnya.
B.
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.
Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya
berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala;
memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung
sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara;
dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu
elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan
juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara
definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang
diinginkan tidak tecapai.
C.
Hubungan Manusia dan Kegelisahan
Manusia
dan kegelisahan adalah kedua hal yang tidak dipisahkan, karena rasa gelisah
adalah salah satu bentuk perasaan di dalam hati manusia dalam kondisi tertentu.
Setiap hari seorang manusia pasti melakukan atau mengalami suatu hal, dan hal
tersebutlah yang akan mempengaruhi perasaannya. Terkadang seseorang dapat
merasakan hatinya senang sedih, maupun gelisah. Persaaan senang datang ketika
seseorang puas akan suatu hal atau peristiwa yang telah terjadi, dan perasaan
sedih akan datang ketika seseorang merasa kecewa atau terpukul akan suatu hal
yang terjadi, namun perasaan gelisah datang ketika seseorang merasakan gundah,
pilu, dll. Pada umumnya seseorang merasakan gelisah ketika dia sedang menanti
sesuatu, entah itu kabar dari seseorang, menunggu jawaban, ataupun lainnya.
Kita ambil contoh ketika seorang pria yang sedang menunggu kabar dari wanita
pujaannnya yang jauh dari sisinya, maka didalam hatinya pun akan timbul
pertanyaan “ apakah dia baik – baik saja ? sedang apa dia ? kenapa dia tidak
membalas pesanku ? “ dari peristiwa diatas bahwa pria tersebut sedang gelisah
menunggu kabar dari wanita pujaannya. Memang perasaan gelisah selalu
menghampiri kita disaat kita menunggu sesuatu, tergantung bagaimana kita
menyikapinya, apakah kita akan larut dalam kegelisahan tersebut atau
sebaliknya.
Sumber : http://laras-dewantari.blogspot.com/