12 Desember 2012, PT. KAI resmi menghapus izin
operasi KRD Bumi Geulis yang melayani rute Bogor – Sukabumi. Keputusan ini
diambil seiring diterbitkannya peraturan mengenai penghapusan kereta ekonomi.
Bukan hanya KRD Bumi Geulis, kereta ekonomi yang melayani rute Bogor – Jakarta pun
turut merasakan imbasnya.
Commuter Line pun menjadi satu – satunya
pilihan warga Bogor, Depok, Jakarta, dan sekitarnya. Tapi ternyata hal tersebut
menimbulkan masalah yang baru, dengan tarif yang sangat terjangkau, membuat
kenyamanan para pengguna jasa KRL tersebut jauh dari kata layak. Walaupun
gerbong yang berisi penumpang sudah melebihi kapasitas, KRL terus dipaksa
melaju hingga tempat tujuan. Apa yang dapat kita lakukan ? KRL satu – satunya transportasi
harapan untuk menghindari kemacetan kota – kota besar yang setiap harinya kian
meningkat, kita hanya bisa berharap semoga pemerintah dapat memberikan solusi untuk kemacetan dan
menyediakan transportasi massal yang lebih mementingkan kelayakan dan kenyamanan
para penggunanya.
Namun bagaimana dengan nasib warga Sukabumi dan
Bogor ? Kedua wilayah ini pun mempunyai
masalah yang sama yaitu kemacetan dan transportasi. Kemacetan terjadi karena
minimnya infrastruktur jalan raya yang kurang diperhatikan oleh dinas – dinas
terkait, ditambah lagi dengan banyaknya pabrik – pabrik besar seperti pabrik
air mineral terbesar di Indonesia yang setiap harinya mendistribusikan
produknya yang diangkut oleh kendaraan besar yang menambah padat jalur akses
Bogor – Sukabumi. Seperti pengalaman penulis beberapa hari yang lalu saat
pulang ke kampung halaman di Sukabumi yang merasakan dampaknya, adanya jembatan
yang longsor di daerah Caringin Kabupaten Bogor, ditambah lagi dengan mogoknya
salah satu kendaraan besar yang mengangkut produk air mineral tersebut,
sehingga membuat akses jalur Bogor – Sukabumi lumpuh total.
Transportasi yang kurang memadai pun turut
menambah penderitaan warga Sukabumi dan Bogor, saat transportasi seperti bis
sudah tidak bisa diandalkan, kereta pun hanya menjadi harapan yang tidak
kunjung datang. Setelah dihapuskannya izin operasi KRD Bumi Geulis, tidak ada
lagi tranportasi alternatif untuk sampai ke tempat tujuan. Hal ini bukan hanya
terjadi di tahun 2012, di tahun – tahun sebelumnya pun banyak pencabutan izin
operasi tersebut. Entah apa alasan PT. KAI mencabut izin operasional tersebut,
yang tidak memberikan solusi sedikitpun atas masalah tansportasi yang sedang
dihadapi oleh kedua wilayah ini.
Jalan TOL Ciawi – Sukabumi pun hanya menjadi
wacana selama kurun waktu 13 tahun terakhir ini, entah kapan wacana tersebut
akan terealisasikan. Buktinya banyak proyek – proyek besar milik pemerintah di
Sukabumi yang tak kunjung selesai, misalnya proyek pembangunan gelanggang
olahraga yang terbengkalai, bandara Surade yang tak kunjung terlihat proses
pengerjaanya, terminal 2 Sukabumi yang hanya sampai proses pembangunan tingkat
4, dll.
Tetapi sepertinya harapan warga Sukabumi dan
Bogor sudah ada didepan mata, setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono beserta Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Sukabumi yang turut merasakan
dampak dari kemacetan tersebut hingga beliau memutuskan untuk menempuh perjalan
yang cukup jauh karena harus memutar arah menggunakan jalur Cipanas agar bisa
sampai ke Kota Sukabumi dalam rangka pendistribusian BPJS. Beliau mengusulkan
kepada PT. KAI agar akses jalur kereta Sukabumi – Bogor kembali diaktifkan, dan
siapa sangka ternyata usulan itu ditanggapi dengan cepat oleh PT. KAI.
KA Pangrango sepertinya akan menjadi nama
kereta yang akan melayani rute Sukabumi – Bogor mulai tanggal 9 November 2013.
Kereta ini pun memiliki dua kelas, yaitu kelas ekonomi AC dan eksekutif.
Pengecekan jalur pun sudah dilakukan beberapa kali oleh PT.KAI dengan
menggunakan lokomotif uji coba. Sekarang warga Sukabumi dan Bogor hanya bisa
menunggu apakah kereta ini akan menjadi harapan mereka yang akan terealisasi
atau hanya menjadi harapan yang tidak pernah jadi kenyataan, semoga kereta ini
akan terus menjadi solusi tranportasi hari ini dan nanti. Selamat datang KA
Pangrango, kau akan selalu menjadi transportasi kebanggaan kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar