Senin, 25 November 2013

Tugas 2 : Ilmu Budaya Dasar Tentang Manusia & Penderitaan ( Studi Kasus Penderitaan, Media Masa, & Seniman )

KATA PENGANTAR

         Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya yang insyaallah setia sampai akhir jaman. Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, saya telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya saya menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki.
         Oleh sebab itu pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada Bapak Apipudin selaku dosen pembimbing Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan teman-teman maupun pihak lain yang berkepentingan.
Depok, 25 November 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

            Manusia didunia ini dihadapkan pada dua cobaan yaitu cobaan yang mengembirakan dan cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut berupata tahapan dan rintangan yang menguji manusia dalam kehidupan apabila mampumenyelesaikan dengan baik akan mewndapatkan pahala dan bila mengingkarinya  ketentuan yang ada akan tenggelam dalam penderitaan di akhirat kelak.

            Terkadang manusia terbuai pada kegembiraan, padahal kegembiran juga cobaan. Manusia seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan serta melampaui batatas  dan berujung pada penderitaan. Sementara ada pula yang menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu malah semakin menambah penderitaan. Adapula ketika merasa kesabaran sudah dibatas perjuangan berhenti melakukan perjuangan padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap  pada pendedritaan dan menyesal ketika harapan yang dicitakan berlalu begitusaja dihadapanya. Ada pula yang menjalani hidup dengan sikap noverkonviden (bermain aman), tidak mau menghadapi masalah atau lari ndari masah namun yang terjadi mendapati pada suatu penderitaan. Ada pula yang mencoba berkelik dari masalah dan hanya mengincar kebahagiaan dunia namun di akhirat berujung pada penderitan.

Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah  baik yang menyusahkan atau yang menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses dalam menghadapi kesenjangan seringkali dihadapkan pada lika-liku kehidupan yang sering dianggap sebagai suatau penderitaan.

             Susah maupun senang merupakan dua agenda yang silih berganti tejadi dalam kehidupan manusia. Habis susah ada senang dan habis senang ada susah. Manusia selalu untuk berusaha menjadi lebih baik. Manusia perlu menjalani proses di dunia ini untuk mencari bekal untuk akherat dengan menjalani suka duka yang ada di dunia.

            Manusia juga dituntut untuk keimanan Terhadap Tuhannya baik duka maupun duka untuk semakin mendekatkan diri. Manusia sepatutnya bukan mengeluh dan meratapi penderitaan. Namun harus bangkit mengolah penderitaan menjadi sesuatu yang bernilai lebih berharga. Dan terus belajar menelusuri kehidupan karena ada  hikmah dibalik penderitaan.

Penderitaan datang tak terduga begitupula kebahagian datang dari celah tak terduga. Sehingga manusia dituntut untuk siap siaga dalam menghadapi suka maupun duka di kehidupan ini. Dan sepatutnya kita berani menghadapi dalam menyelesaikan persoalan hidup ini, tidak pilih-pilih saat senang semangat sat susah loyo, atau saat duka tabah saat senang tidak bersukur. Kita perlu belajar dari pengalaman dan cepat bankit saat tergelincir.

            Semangat juga bukan semangat yang melampaui batas, dan berusaha menenenagkan  hati, sabar menghadapi penderitaan hati iklas lilahita ala mengharap ridho Allah. Karena solusi-solusi saat menghadapi penderitaan akan mudah muncul saat hati tenang dan berfikir jernih. Berbeda dengan tergesa-gesa menyebabkan solusi di depan mata terlihat jauh. Dan terkadang hal penunjang terabaikan sehingga menambah masalah baru. kita juga bukan hanya menunggu desakan solusi tapi perlu menyambut solusi.

1.2 Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari penderitaan?
2. Apa hubungan manusia dengan penderitaan?
3. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan?
4. Apa saja sebab-sebab terjadinya penderitaan?
5. Apa pengaruh dari penderitaan yang di hadapi manusia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dilakunkanya penulisan makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penderitaan
2. Mahasiswa dapat memahami hubungan manusia dengan penderitaan.
3. Mahasiswa dapat menemukan solusi dalam menghadapi pender
4.Mahasiswa dapat memahami penyebab terjadinya penderitaan
5. Mahasiswa dapat memahahami pengaruh penderitaan yang di hadapi dalam kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat kehujanan membuat kedinginan.

Ada pula penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut sakit.

Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.

Manusia tidak dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaanya sama solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada siapapun tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Semisal saat seminar di siang hari, suasana pengap, ada kipas anginpun masih kipas-kipas membayangkan ruang ber AC, dan pulang tidur merentangkan badan di kasur empuk. Atau makan buah segar dan minum air dingin. Namun pasien rumah sakit di ruang VIP, tidur di kasur empuk ruang ber-AC, banyak buah segar dan air segar di kulkas, merasa tidak betah dan ingin cepat pulang. Ada lagi orang yang tidak mempunyai uang merasa menderita tidak dapat wisata saat liburan, namun ada pula orang yang berpergian membawa uang banyak tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok di daerah yang jauh dari permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar mulai muncur, ternyata uang tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak ada barang yang bisa di beli, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang lain menambah penderitaan.

Penderitaan merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan. Orang yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena penderitaan dapat menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun yang akan datang.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan dalam kehidupan.

Sehingga penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang berlarut-larut dalam penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan diri dari penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat dari penderitaan yang dialami.

Penderitaan juga dapat "menular" dari seseorang kepada orang lain. Misal empati dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan. Atau sekedar simpati dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.

Contoh gamblam penderitaan manusia yang dapat diambil hikmahnya diantaranya tokoh filsafat ekistensialisme Kierkegaard (1813-1855) seorang filsafat asal Denmark yang sebelum menjadi filsafat besar, sejak masa kecil banyak mengalami penderitaan. Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya, selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri (kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya, bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.

Penderitaan Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian sehingga ia menjadi filsuf besar.

Lain lagi dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.

Sama halnya dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya. Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang besar. Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.

Contoh lain ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
            
Dalam riwayat hidup Bhuda Gautama yang dipahatkan dalam bentuk relief Candi Borobudur, terlihat adanya penderitbn. Tergambar seorang pangeran (Sidharta) yang meninggalkan istana yang bergelimangan hata, memilih ke hutan untuk menjadi biksu dan makan dengan cara megembara di hutan yang penuh penderitaan.

Riwayat tokoh tokoh besar di Indonesia pun dengan penderitaan. Buya Hamka mengalami penderitaany hebat pada masa kecil, hingga ia hanya mengecap sekolah kelas II. Namun ia mampu menjadi orang besar pada zamanya, berkat perjuangan hidup melawan penderitaan. Contoh lain adalah Bung Hata yang beberapa kali mengalami pembuangan namun pada akhirnya ia dapat menjadi pemimpin bangsanya.
            
Ketika membaca kisah tokoh-tokoh besar tersebut, kita dihadapkan pada jiwa besar, berani karena benar, rasa tangung-jawab, dan sebagainya. Dan tidak ditemui jiwa munafik plin-plan, dengki, iri dan sebagainya.

Di bawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
1.      Pemutusan hak kerja  : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya
2.      Kehilangan orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
3.    Kemiskinan :  Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
4.      Bencana   :  Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun  seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.

2.2 Penderitaan dan Sebabnya

Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
1.      Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.

2.3 Pengaruh Penderitaan

Pengaruh yang Akan Terjadi pada Seseorang Jika Mengalami Penderitaan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang kekerasan, dll.

2.4 Studi Kasus

Penderitaan, media masa dan seniman adalah 3 hal yang tidak bisa dipisahkan. Penderitaan hampir merata di permukaan bumi ini, banyak kasus – kasus penderitaan seperti kelaparan, kemiskinan, dll. Semua informasi itu bisa kita peroleh dengan sangat mudah seiring kemajuan zaman dan pengaruh globalisasi melalui media masa, baik itu media cetak maupun media elektronik.

Media cetak seperti Koran, majalah, dan lain lain selalu menyajikan informasi – informasi terbaru setiap harinya. Media elektronik pun demikian, seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan kita untuk menggali informasi sebanyak – banyaknya bukan hanya melalui siaran radio dan televisi tapi kini kita bisa mengakses informasi melalui internet, dll. Kehadiran smartphone dan gadget – gadget canggih lainnya yang berbasis sitem operasi android dan ios pun turut menunjang kinerja media elektronik untuk menyampaikan informasi terbaru.

Seniman, mereka lah yang dapat menggambarkan suasana hati dalam bentuk apapun, baik itu dalam visual maupun audio. Visual seperti lukisan, wayang, dll. Sedangkan dalam audio mereka dapat menuangkannya kedalam lirik lagu, puisi, dan lain lain. Tapi terkadang hasil karya mereka dapat menimbulkan suatu kontroversi bahkan propaganda karena hasil karyanya tidak bisa diterima oleh masyarakat yang menilainya karena adanya perbedaan pendapat dll.

Kelaparan adalah salah satu penderitaan global yang hampir ada di setiap sudut – sudut Negara. Bukan hanya di Negara – Negara yang tertinggal atau di dataran Afrika, tapi di Negara – Negara besar dan super power pun masih dapat kita temukan orang orang yang kelaparan, baik itu gelandangan, pengemis, dll.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa benua Afrika adalah benua yang memiliki tingkat kelaparan paling besar di dunia. Penderita gizi buruk dan busung lapar sudah menjadi pemandangan yang tidak asing disana. Tidak ada makanan dan tidak ada air, yang ada hanyalah tanah yang tandus dan gersang. Tanah pun mereka makan untuk mengganjal perut mereka tanpa memperdulikan higientias seperti orang – orang pada umumnya. Tubuh mulai kurus dan perut kian membuncit, itulah mereka yang hidup dalam penderitaan akibat kelaparan yang hingga kini tidak ada solusinya. Hanya segelintir orang yang berhati mulia yang mau menolong mereka dengan cara menjadi sukarelawan atau hanya sekedar menyumbang uang kepada penyalur, dsb.

Mari kita tengok Negara kita tercinta ini, disebelah timur Indonesia hampir mengalami nasib yang sama dengan saudara – saudara kita di Afrika. Padahal Negara kita dikenal sebagai Negara yang sangat kaya, seperti yang dituliskan dalam suatu lirik lagu “ orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman “. Tapi nyatanya tidak semua daerah bisa mengolah sumber daya alamnya dengan baik, bahkan kini pihak asinglah yang mengelola sumber daya alam kita.

Suatu kesalahan besar bangsa ini mempersilahkan orang asing mengolah sumber daya kita karena ketidak mampuan kita untuk mengolahnya, lalu mereka membawa hasil bumi kita ke negaranya dengan harga yang murah dan dijual dengan harga yang setinggi – tingginya, sedangkan kita bisa lihat apa yang kita dapatkan dari hasil kerjasama ini ? tidak ada. Yang ada hanyalah sumber daya alam yang terus menipis dan kita menjual hasil bumi kita sendiri dengan harga yang mahal di negeri sendiri, bukankah itu bodoh ? yang kita butuhkan hanyalah seorang pemimpin yang dapat mengambil langkah tegas untuk mengubah Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan tidak bergantung kepada bangsa lain yang sebenarnya menipu kita.

Selanjutnya adalah media masa, mereka yang paling berjasa dalam memberikan informasi kepada semua orang. Tiap detik di hidup kita pasti ada banyak peristiwa yang terjadi di sekeliling kita, dan media masa akan berusaha menginformasikan peristiwa tersebut kepada kita.

Mulai dari radio, televisi, hingga internet, mereka siap memberikan informasi – informasi terbaru khususnya internet yang kini sudah tidak diragukan lagi kehadirannya. Hanya dengan mengakses salah satu situs mesin pencari dan memasukan kata kunci yang akan kita cari, maka dengan mudahnya kita mendapatkan informasi yang kita cari berkat adanya internet.

Dampak penggunaan internet sendiri pun beragam, ada yang positif ada juga yang negatif. Semua itu tergantung kepada para pengguna, bagaimana kita menyikapinya. Dampak positifnya adalah kita dapat memperoleh informasi lebih mudah dan cepat daripada harus mencari sumber dari buku ataupun narasumber yang akan diwawancara. Namun ada juga dampak negatifnya, dikarenakan bebasnya akses dan kurangnya keamanan, maka internet pun sering kali disalah gunakan. Misalanya untuk mengakses situs – situs pornografi, bahkan anak kecil pun kini sudah bisa mengakses situs – situs tersebut karena kurangnya keamanan dan kurangnya perhatian dari orang tuanya.

Seniman, kini orang hanya tahu kalau seniman itu hanya sekedar penyanyi yang tampil di tv. Itu bukan seniman sesungguhnya. Pelukis, dalang, penyair, mereka adalah seniman yang mampu menuangkan apa yg ada disekelilingnya menjadi sebuah karya seni, entah itu lukisan, sajak atau puisi, cerita wayang, lirik lagu, dll.

BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan

Dalam materi ini kita dapet mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang menyenagkan dan menyusahkan. Pederitaan juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia, rasa sakit, siksaan menuntut manusia auntuk bankit nenjadi lebih baik namun ada yang tidak kuat sehingga terjadi kekalutan Mental. Apa bila manusia tidak mampu melewati sesuai denan khaidah agama manusia akan mendapat penderitaan di akhirat berupa pemyiksaan di dalam neraka.

Dalam menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa merusak psikis kita.

3.2   Saran
Diharapkan kalangan mahasiswa dan pembaca dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada sub bab. Mengingat luasnya pembahasan dalam makalah ini. Sehingga dapat memahami lebih dalam.

DAFTAR PUSTAKA
http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/manusia-dan-penderitaan/
http://arbip.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan

htmlhttp://arbip.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html
http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/manusia-dan-penderitaan.html
http://ochaayu.blogspot.com/2010/04/pengertian-penderitaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/tugas-ibd-manusia-dan-penderitaan-minggu3/

Rabu, 06 November 2013

Tugas Tata Tulis Ilmiah 1 : KA Pangrango Harapan Kami

12 Desember 2012, PT. KAI resmi menghapus izin operasi KRD Bumi Geulis yang melayani rute Bogor – Sukabumi. Keputusan ini diambil seiring diterbitkannya peraturan mengenai penghapusan kereta ekonomi. Bukan hanya KRD Bumi Geulis, kereta ekonomi yang melayani rute Bogor – Jakarta pun turut merasakan imbasnya.

Commuter Line pun menjadi satu – satunya pilihan warga Bogor, Depok, Jakarta, dan sekitarnya. Tapi ternyata hal tersebut menimbulkan masalah yang baru, dengan tarif yang sangat terjangkau, membuat kenyamanan para pengguna jasa KRL tersebut jauh dari kata layak. Walaupun gerbong yang berisi penumpang sudah melebihi kapasitas, KRL terus dipaksa melaju hingga tempat tujuan. Apa yang dapat kita lakukan ? KRL satu – satunya transportasi harapan untuk menghindari kemacetan kota – kota besar yang setiap harinya kian meningkat, kita hanya bisa berharap semoga pemerintah dapat  memberikan solusi untuk kemacetan dan menyediakan transportasi massal yang lebih mementingkan kelayakan dan kenyamanan para penggunanya.

Namun bagaimana dengan nasib warga Sukabumi dan Bogor ?  Kedua wilayah ini pun mempunyai masalah yang sama yaitu kemacetan dan transportasi. Kemacetan terjadi karena minimnya infrastruktur jalan raya yang kurang diperhatikan oleh dinas – dinas terkait, ditambah lagi dengan banyaknya pabrik – pabrik besar seperti pabrik air mineral terbesar di Indonesia yang setiap harinya mendistribusikan produknya yang diangkut oleh kendaraan besar yang menambah padat jalur akses Bogor – Sukabumi. Seperti pengalaman penulis beberapa hari yang lalu saat pulang ke kampung halaman di Sukabumi yang merasakan dampaknya, adanya jembatan yang longsor di daerah Caringin Kabupaten Bogor, ditambah lagi dengan mogoknya salah satu kendaraan besar yang mengangkut produk air mineral tersebut, sehingga membuat akses jalur Bogor – Sukabumi lumpuh total.

Transportasi yang kurang memadai pun turut menambah penderitaan warga Sukabumi dan Bogor, saat transportasi seperti bis sudah tidak bisa diandalkan, kereta pun hanya menjadi harapan yang tidak kunjung datang. Setelah dihapuskannya izin operasi KRD Bumi Geulis, tidak ada lagi tranportasi alternatif untuk sampai ke tempat tujuan. Hal ini bukan hanya terjadi di tahun 2012, di tahun – tahun sebelumnya pun banyak pencabutan izin operasi tersebut. Entah apa alasan PT. KAI mencabut izin operasional tersebut, yang tidak memberikan solusi sedikitpun atas masalah tansportasi yang sedang dihadapi oleh kedua wilayah ini.

Jalan TOL Ciawi – Sukabumi pun hanya menjadi wacana selama kurun waktu 13 tahun terakhir ini, entah kapan wacana tersebut akan terealisasikan. Buktinya banyak proyek – proyek besar milik pemerintah di Sukabumi yang tak kunjung selesai, misalnya proyek pembangunan gelanggang olahraga yang terbengkalai, bandara Surade yang tak kunjung terlihat proses pengerjaanya, terminal 2 Sukabumi yang hanya sampai proses pembangunan tingkat 4, dll.

Tetapi sepertinya harapan warga Sukabumi dan Bogor sudah ada didepan mata, setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Sukabumi yang turut merasakan dampak dari kemacetan tersebut hingga beliau memutuskan untuk menempuh perjalan yang cukup jauh karena harus memutar arah menggunakan jalur Cipanas agar bisa sampai ke Kota Sukabumi dalam rangka pendistribusian BPJS. Beliau mengusulkan kepada PT. KAI agar akses jalur kereta Sukabumi – Bogor kembali diaktifkan, dan siapa sangka ternyata usulan itu ditanggapi dengan cepat oleh PT. KAI.

KA Pangrango sepertinya akan menjadi nama kereta yang akan melayani rute Sukabumi – Bogor mulai tanggal 9 November 2013. Kereta ini pun memiliki dua kelas, yaitu kelas ekonomi AC dan eksekutif. Pengecekan jalur pun sudah dilakukan beberapa kali oleh PT.KAI dengan menggunakan lokomotif uji coba. Sekarang warga Sukabumi dan Bogor hanya bisa menunggu apakah kereta ini akan menjadi harapan mereka yang akan terealisasi atau hanya menjadi harapan yang tidak pernah jadi kenyataan, semoga kereta ini akan terus menjadi solusi tranportasi hari ini dan nanti. Selamat datang KA Pangrango, kau akan selalu menjadi transportasi kebanggaan kami.